Sabtu, 05 Juni 2010

PEMBIBITAN SAPI POTONG

PEMBIBITAN SAPI POTONG

(Kompas, 4 Juni 2010)

Penyerapan dana kredit usaha pembibitan sapi di perbankan hingga Mei 2010 baru Rp. 170 miliar. Padahal, dengan subsidi bunga tahun 2009 – 2010 sebesar Rp. 290 miliar, ditargetkan kredit yang terserap mencapai Rp. 5,28 triliun.

Oleh karena itu, Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi Kerbau Indonesia Teguh Boediyana meminta pemerintah segera melakukan terobosan untuk mempercepat penyaluran kredit usaha pembibitan sapi (KUPS).

”Apalagi program KUPS merupakan instrumen utama pencapaian swasembada daging sapi 2014,”kata Tegun, Kamis (3/6) dari Purbalingga, Jawa Tengah.

Menurut Direktur Jenderal Peternakan Tjeppy D Soedjana, relatif rendahnya penyerapan KUPS karena Kementerian Pertanian cenderung berhati-hati dalam memberikan rekomendasi kepada perbankan meski permintaan banyak. Hal ini untuk mencegah terjadinya penyimpangan penyaluran kredit.

Teguh menyarankan agar program KUPS dijadikan satu paket dengan penjaminan kredit, ”Terutama kepada peternak kecil dan koperasi,” kata dia.

Penjaminan, lanjut Teguh, hanya diberikan atas sebagian kredit yang diambil, bukan terhadap seluruh kredit yang diambil.

”Ini bisa dilakukan bila sapi-sapi yang dibeli dengan dana KUPS bisa dijaminkan ke bank setelah diasuransikan. Sisa kredit yang tidak ter-cover asuransi bisa dijamin oleh lembaga penjaminan,” ujar Teguh.

Tahun 2010 pemerintah menyediakan subsidi bunga kredit Rp. 145 miliar. Dengan dana subsidi yang diberikan pemerintah kepada perbankan tersebut, bila seluruh subsidi tersebut dapat direalisasikan, kredit yang disalurkan diharapkan mencapai Rp. 2,6 triliun.

Dengan subsidi bunga tersebut, peternak, koperasi, dan pengusaha pembibitan sapi hanya membayar bungan pinjaman sebesar 5 persen per tahun. Suku bunga itu lebih rendah 9 persen dari suku bunga kredit yang berlaku di perbankan.

Dengan relatif rendahnya suku bunga pinjaman tersebut, diharapkan populasi sapi potong dapat meningkat 200.000 ekor. Maksimal kredit yang bisa diambil oleh koperasi atau pengusaha pembibitan sapi Rp. 66 miliar untuk pengadaan 5.000 sapi induk.

Kementerian Pertanian menargetkan program swasembada daging sapi pada tahun 2014. Saat ini, setiap tahun, 60 persen dari kebutuhan daging sapi di dalam negeri dipenuhi dari impor. (mas)



Rabu, 02 Juni 2010

Ucapan Duka Cita

TELAH BERPULANG KE RAHMATULLAH,

IBUNDA TERSAYANG DARI :


DRH. KAMARUL ALAM


Smoga Arwahnya Diterima Disisinya Dan Yang Ditinggalkan Diberi Kekuatan Kesabaran (Amiin)


Ikut Belasungkawa,

SELURUH STAF DISNAKKESWAN PROVINSI LAMPUNG


No.HP Pak Kamarul : 081540499o5

Livestock News :

RENCANA PENDATAAN TERNAK SAPI 2010

(sumber : Ditjennak)

Program peningkatan ketersediaan produk peternakan dari produksi dalam negeri khususnya daging sapi akan terus dilanjutkan pada 5 tahun kedepan guna mencapai swasembada daging sapi tahun 2014. Untuk menunjang keberhasilan swasembada daging tersebut diperlukan dukungan data yang lengkap dan mutakhir, dengan demikian direncanakan akan dilakukan pendataan sapi potong.

Tujuan:

  1. Menyediakan data base ternak dan pemelihara ternak secara akurat dan mutakhir.
  2. Memberikan identifikasi pada ternak melalui pemberian kartu ternak yang berisi ciri-ciri ternak, sejarah kesehatan, dan perkawinan.

Kegiatan dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia, mencakup 33 provinsi 471 Kab/Kota, 6548 kecamatan, dan 78732 desa/kelurahan melalui kerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Ternak sapi yang akan didata adalah ternak sapi yang diusahakan oleh rumah tangga maupun badan hukum baik tujuannya untuk usaha, perdagangan maupun angkutan.

Metodologi

  1. Pemutakhiran, yaitu pembaharuan (updating) database Pemelihara Ternak Sapi (PTS) hasil ST03 dengan cara mendatangi setiap rumah tangga yang telah tercetak dalam daftar secara door to door.
  2. Penyisiran, yaitu pengumpulan data dengan mengunjungi seluruh PTS di setiap desa berdasarkan informasi awal yang diperoleh dari nara sumber (aparat desa/kelurahan, kelompok ternak, Mantri Hewan, dan lainnya). Pendataan Ternak Sapi potong 2010 antara lain ditujukan untuk menyediakan data base populasi sapi potong, jenis dan komposisi ternak yang meliputi anak, muda dan dewasa.
  3. Memberikan identifikasi ternak melalui pemberian kartu ternak antara lain dimaksudkan untuk mempermudah pembinaan kelompok ternak, pengawasan mutasi ternak, zoning/kompartemen, inspeksi, sertifikasi ternak dan produk ternak.

Disamping itu sistem ini juga dapat mendukung kegiatan survailance, sistem peringatan dini dan pelaporan, manajemen wabah penyakit, program vaksinasi, dan pembinaan pakan.

Ir. Pius Wardoyo & Temannya

Foto bareng di UPTD Balai Inseminasi Buatan (BIB) Terbanggi Besar, Lampung Tengah

Peternakan di Provinsi Lampung

TERNAK SAPI BARU TERISI 30 PERSEN

(Bandar Lampung, Tribun 1 juni 2010)

Provinsi Lampung memiliki potensi sumber daya yang cukup besar untuk pengembangan ternak sapi potong. Sampai saat ini, dari kemampuan menampung ternak sapi 1,5 juta ekor, baru terisi 451 ribu ekor atau 30,01 persen pada 2009.

Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, Disnakkeswan Lampung menggelar Program swasembada daging sapi (PSDS) 2010. Demikian dikatakan Kepala Bidang Bina Produksi Ternak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung Arsyad, Senin (31/5).

”Melalui PSDS 2010 diharapkan petani ternak mampu memenuhi kebutuhan daging sapi lokal sebesar 90 sampai 95 persen. Sisanya, 5 hingga 10 persen dapat dipenuhi dari importasi baik bakalan maupun daging,” ujarnya ketika ditemui Tribun Lampung di ruang kerjanya, Senin (31/5).

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Disnakkeswan Lampung mengemasnya dalam rancangan strategi Most Likely. Aryad menyebutkan, dengan metode ini target populasi sapi potong di Provinsi Lampung yang berjumlah 502.414 pada tahun 2014 dapat tercapai.

Selain itu, dalam rangka menyukseskan PSDS 2010 Disnakkeswan Lampung mengemasnya dalam kegiatan gerakan peningkatan kualitas pelayanan peternakan dan kesehatan hewan (Gardu Peternakan).

Target Gardu Peternakan dapat terakumulasi dengan meningkatkan jumlah kelahiran (inseminasi buatan dan kawin alam), serta meningkatnya bobot badan pada umur tertentu. Hingga saat ini terdapat 83 kelompok Gardunak yang tersebar di 11 kabupaten/kota Provinsi Lampung.

Berdasarkan data 2009 tercatat, jumlah kelahiran IB (inseminasi buatan) mencapai 32 ribu ekor. Angka tersebut melampaui target yang ditetapkan sebanyak 26.925 ekor. Sedangkan realisasi kawin alam berjumlah 72 ribu ekor dari yang ditargetkan yakni sebesar 89.167 ekor.

”Sampai April 2010 realisasi jumlah kelahiran IB baru mencapai 8.103 ekor dari target total sebanyak 33.353 ekor. Sedangkan kawin alam mencapai 12.048 ekor dari target total sebanyak 99.230 ekor,” kata Arsyad. (yan)

LAMPUNG LUMBUNG TERNAK

Untuk menjadikan Lampung sebagai lumbung ternak, Disnakkeswan Lampung berencana mengadakan sejumlah program kegiatan. Diantarannya, merancang 20 satuan petugas (satgas) pada 8 Juni mendatang. ”Satgas ini berfungsi menyosialisasikan beberapa teknologi terbaru dan memantau kendala-kendala yang ada di kelompok-kelompok Gardu Peternakan,” ujar Arsyad.

Selain itu, Disnakkeswan akan menggelar kontes ternak pada 83 kelompok Gardu Peternakan. Dari 83 kelompok tersebut akan dipilih sepuluh kelompok terbaik yang memperebutkan uang bakti sosial sebesar Rp. 168 juta/kelompok.

”Sementara untuk juara pertama akan diberi hadiah tambahan berupa uang tunai sejumlah 250 juta. Dana tersebut dapat digunakan untuk membangun pabrik atau lumbung pakan para peternak. Kami berharap program ini menjadi percontohan dan menstimulan kelompok lainnya yang belum berkembang,” imbuhnya. (yan)

Selasa, 01 Juni 2010

Undangan Aanwijzing 2010 (1)

Bandar Lampung, 1 Juni 2010

Nomor : 524// 03 /III.14/P2PBJ-APBD/2010

Lampiran : - Kepada Yth. :

Perihal : Undangan Sdr. Direktur CV……………………….

……………………………………

di –

Bandar Lampung.

Sehubungan dengan pendaftaran calon peserta Pelelangan Pelelangan Pekerjaan Rehab Gedung Kantor Disnak dan Pos IB pada DPA SKPD Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung TA. 2010 (APBD), Kami mengundang Saudara untuk mengambil dokumen pelelangan dengan jadual sebagai berikut :

1. Mengambil Dokumen Pelelangan

a.

Tempat di

:

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Jl. H. Zainal Abidin PA. No. 52 Bandar Lampung

b.

Mulai Tanggal

:

31 Mei 2010 s/d 15 Juni 2010 (Hari Kerja)

c.

Waktu

:

Pukul 09.00 WIB s/d 15.00 WIB

2. Mengikuti Pemberian Penjelasan (Aanwijzing)

a.

Tempat di

:

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Jl. H. Zainal Abidin PA. No. 52 Bandar Lampung

b.

Hari/Tanggal

:

Rabu, 9 Juni 1010

c.

Waktu

:

Pukul 13.00 s/d 15.00 WIB

3. Pemasukan Dokumen Surat Penawaran

a.

Tempat di

:

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Jl. H. Zainal Abidin PA. No. 52 Bandar Lampung

b.

Tanggal

:

10 s/d 16 Juni 2010 (Hari Kerja)

c.

Waktu

:

Pukul 09.00 s/d 10.00 WIB

4. Pembukaan Dokumen Surat Penawaran

a.

Tempat di

:

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Jl. H. Zainal Abidin PA. No. 52 Bandar Lampung

b.

Tanggal

:

16 Juni 2010 (Hari Kerja)

c.

Waktu

:

Pukul 10.00 WIB s/d selesai

Jika terjadi perubahan dari jadwal tersebut diatas akan diberitahukan kemudian.

Atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.

Panitia Pengadaan Barang / Jasa

Ir. PERAWIRA SUGANDA

NIP. 19620227 199103 1 004

Tembusan Kepada Yth. ;

1. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung

2. Arsip

Undangan Aanwijzing 2010 (2)

Bandar Lampung, 1 Juni 2010

Nomor : 524// 04 /III.14/P2PBJ-APBD/2010

Lampiran : - Kepada Yth. :

Perihal : Undangan Sdr. Direktur CV……………………….

……………………………………

di –

Bandar Lampung.

Sehubungan dengan pendaftaran calon peserta Pelelangan Pelelangan Pekerjaan Rehab Gedung Pelatihan (320 M2) pada DPA SKPD Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung TA. 2010 (APBD), Kami mengundang Saudara untuk mengambil dokumen pelelangan dengan jadual sebagai berikut :

1. Mengambil Dokumen Pelelangan

a.

Tempat di

:

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Jl. H. Zainal Abidin PA. No. 52 Bandar Lampung

b.

Mulai Tanggal

:

31 Mei 2010 s/d 14 Juni 2010 (Hari Kerja)

c.

Waktu

:

Pukul 09.00 s/d 15.00 WIB

2. Mengikuti Pemberian Penjelasan (Aanwijzing)

a.

Tempat di

:

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Jl. H. Zainal Abidin PA. No. 52 Bandar Lampung

b.

Hari/Tanggal

:

Rabu, 9 Juni 1010

c.

Waktu

:

Pukul 08.00 s/d 10.00 WIB

3. Pemasukan Dokumen Surat Penawaran

a.

Tempat di

:

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Jl. H. Zainal Abidin PA. No. 52 Bandar Lampung

b.

Tanggal

:

10 s/d 15 Juni 2010 (Hari Kerja)

c.

Waktu

:

Pukul 09.00 s/d 10.00 WIB

4. Pembukaan Dokumen Surat Penawaran

a.

Tempat di

:

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Jl. H. Zainal Abidin PA. No. 52 Bandar Lampung

b.

Tanggal

:

15 Juni 2010 (Hari Kerja)

c.

Waktu

:

Pukul 10.00 WIB s/d selesai

Jika terjadi perubahan dari jadwal tersebut diatas akan diberitahukan kemudian.

Atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.

Panitia Pengadaan Barang / Jasa

Ir. PERAWIRA SUGANDA

NIP. 19620227 199103 1 004

Tembusan Kepada Yth. ;

1. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung

2. Arsip